-->
https://www.idblanter.com/search/label/Template
https://www.idblanter.com
BLANTERORBITv101

Mengenal kupu-kupu

Wednesday, August 5, 2020


Kupu-kupu berasal dari ordo Lepidoptera (bahasa Yunani lepis = sisik, pteron = sayap) yang berarti sisiknya tersusun rapi menyerupai genteng membentuk pola dan warna indah pada sayap. Kupu-kupu merupakan serangga penyerbuk yang berperan penting di dalam ekosistem. Siklus hidupnya relatif singkat sehingga menjadi objek penelitian bidang keanekaragaman hayati, ekologi, genetika, dan molekuler. Kupu-kupu berperan sangat penting dalam menjelaskan proses evolusi serta pemahaman biogeografi seperti adanya garis imajiner Wallace di Pulau Sulawesi yang membedakan fauna berasal dari barat dan timur.

Walaupun Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati flora dan fauna nomor dua di dunia setelah Brasil, masih sangat minim perhatian yang diberikan oleh pemerintah serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk konservasi kupu-kupu endemik maupun keanekaragaman hayati lainnya.

Kupu-kupu adalah serangga yang mudah dikenali karena keindahan warna sayapnya. Secara umum, sayap, tubuh, dan tungkainya ditutupi oleh sisik. Susunan sisik kupu-kupu berbeda untuk setiap spesies. Secara spesifik sisik kupu-kupu merupakan bagian penting dalam proses identifikasinya. Selain pengelompokan yang telah disebutkan sebelumnya, peneliti lainnya mengelompokkan ordo Lepidoptera berdasarkan beberapa ciri-cirinya sebagaimana tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Pengelompokan Lepidoptera

Rhopalocera
Heterocera
1. Tubuhnya panjang dan langsing.
1. Tubuh gemuk dan pendek.
2. Aktif di siang hari (diurnal).
2. Aktif di malam hari (nocturnal).
3. Umumnya sayap dan tubuhnya berwarna cerah dan menarik.
3. Sayap dan tubuhnya berwarna kusam.
4. Saat beristirahat, sayapnya menutup dan tegak lurus dengan tubuh.
4. Saat beristirahat sayap menutupi tubuh.
5. Antena panjang dan ujungnya membesar.
5. Antenanya berbulu seperti sikat.


Sumber: Kalshoven (1981); Peggie (2014)


Rhopalocera sering kita kenal sebagai kupu-kupu, atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai butterfly. Serangga ini biasanya beraktivitas pada siang hari, sehingga disebut juga kupu-kupu siang.

Jenis kupu-kupu ini umumnya mempunyai bulu yang sangat indah. Kehadiran kupu-kupu di taman rumah menjadi penambah keindahan taman, khususnya pagi hingga siang hari. Bahkan taman kupu-kupu telah menjadi tujuan wisata yang menarik dan digemari pengunjung.

Sedangkan sub-ordo heterocera adalah untuk jenis kupu-kupu malam. Maksudnya kupu-kupu yang aktif di malam hari, dalam pengertian yang sesungguhnya, bukan kiasan yang berarti agak negatif.

Kupu-kupu ini biasanya disebut juga sebagai ngengat atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai moth. Ngengat ini biasanya tidak banyak yang memiliki warna secerah kupu-kupu siang. Namun ada yang cukup besar bentangan sayapnya, dan juga indah.

Jenis ini sering kita lihat pada pagi hari di dinding rumah yang dekat dengan lampu, terutama di daerah pegunungan. Di beberapa daerah jenis ini disebut rama-rama atau klaper. Umumnya berwarna dominan coklat.

Keistimewaan dari jenis ini antara lain adalah kemampuannya menyamar. Warna bulunya bisa mirip dengan warna, misalnya, kulit kayu, tempat dia bersembunyi pada siang hari. Kemungkinan ini adalah cara untuk menghindari menjadi sasaran pemangsa.

Fisik Kupu-Kupu

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kupu-kupu berperan sebagai serangga penyerbuk di alam. Kupu-kupu mempunyai dinding tubuh yang disebut integumen/kerangka luar (eksoskeleton) yang berfungsi melindungi organ internal yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan yang ekstrem. Secara umum, kupu-kupu mempunyai tiga bagian utama, yakni: caput, toraks, dan abdomen. Kepala kupu-kupu dilengkapi dengan sepasang mata majemuk yang relatif besar berisi banyak ommatidium, sepasang mata tunggal, sepasang antena, dan alat mulut untuk mengisap nektar bunga. Antenanya berfungsi sebagai indra peraba dan perasa, berbentuk benang panjang yang bagian ujungnya membesar. Kupu-kupu bergerak aktif di siang hari sehingga dapat menyerbuki banyak tumbuhan. Sebagai penunjang perannya menyerbuki tumbuhan, alat mulut kupu-kupu, yakni mandibelnya berubah bentuk menyerupai sedotan panjang (proboscis) yang dapat dijulurkan untuk mengisap cairan nektar bunga dan membantu terjadinya proses penyerbukan. Proboscis akan menggulung di bagian depan toraks saat tidak digunakan. Secara alami proses penyerbukan yang dilakukan oleh kupu-kupu tidak sebanyak yang dilakukan oleh lebah madu karena kupu-kupu tidak mempunyai kantong penyimpan serbuk sari di tungkai belakangnya serta pergerakannya lebih lambat. Serbuk sari tumbuhan secara terbatas hanya akan menempel di kepala dan sebagian tungkainya saat mengisap nektar tumbuhan.


Toraks atau dada kupu-kupu terdiri atas tiga bagian, yakni: protoraks, mesotoraks, dan metatoraks yang dilengkapi dengan sedikit sisik. Serangga ini mempunyai tiga pasang tungkai yang penempatannya masing-masing: sepasang melekat di protoraks, mesotoraks, dan metatoraks. Sepasang sayap depan melekat di mesotoraks dan sayap belakangnya di metatoraks.

Kupu-kupu memiliki karakteristik khas pada sayapnya dengan adanya sisik. Sayap kupu-kupu tersusun atas sisik yang akan melekat menyerupai gumpalan debu saat tersentuh jari manusia atau benda lainnya. Perlu diketahui bahwa susunan sisik kupu-kupu yang mempunyai susunan dan pola berbeda satu sama lain. Secara umum sisik kupu-kupu mengandung pigmen melanin yang akan menghasilkan warna hitam dan cokelat. Warna biru, merah, serta warna lainnya yang terdapat pada sayap tidak terbentuk oleh pigmen, tetapi dihasilkan dari struktur sisik yang terdapat pada sayapnya. Warna dari struktur sisik tersebut merupakan hasil pantulan cahaya yang terkena pada sisik yang saling bertumpuk. Bentuk, ukuran, warna, dan pola venasi sayap merupakan bagian penting yang perlu diketahui dalam proses identifikasi kupukupu. Biasanya sayap belakang kupu-kupu lebih lebar dibandingkan dengan sayap depannya dan sering kali terdapat semacam kait pada ujung sayap yang merupakan perpanjangan venasinya. Secara spesifik merupakan bagian yang sangat penting dalam proses identifikasi spesies kupu-kupu. Karakteristik khas seperti ini sering dijumpai pada kupukupu ordo Lepidoptera.

Tubuh dan tungkai kupu-kupu ditutupi oleh sisik yang bersifat waterproof dan sangat larut dalam cairan alkohol/ester. Tidak dianjurkan mematikan kupu-kupu dengan cara direndam dalam cairan pembunuh (terutama yang berasal dari golongan alkohol) karena akan melarutkan semua sisik yang menyusun pola dan warna sayapnya.

Pada bagian lateral tubuh kupu-kupu terdapat lubang berkatup, yakni spirakel yang tertutup oleh sisik halus. Secara umum, serangga bernapas dengan trakea dan sistem sarafnya sederhana yang menyerupai tangga tali. Adanya katup pada spirakel berfungsi sebagai pelindung masuknya air dan kotoran ke dalam saluran pernapasan kupu-kupu. Oksigen masuk ke lubang spirakel dengan cara difusi selanjutnya diedarkan ke seluruh jaringan tubuhnya. Spirakel pada kupu-kupu berjumlah 9 pasang yang terletak pada bagian depan mesotoraks, metatoraks, dan ruas abdomen. Abdomen terdiri atas 10 ruas dan di dalamnya terdapat sistem pencernaan, sekresi, organ penghasil hormon, dan alat reproduksi. Kupu-kupu betina mempunyai abdomen yang lebih besar dibandingkan kupu-kupu jantan karena mengandung banyak telur. Di ujung abdomen kupu-kupu betina terdapat ovipositor. Ujung abdomen jantan berupa clasper yang digunakan untuk menjepit betina saat terjadi perkawinan.



Author

Ahmad Yunus

Founder nusfeedsaranapangan.com, Writer, Traveler, books lover